Dunia harus berterima kasih kepada para genius yang telah
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga kemajuannya dapat
kita rasakan dengan sangat pesat seperti sekarang ini. jumlah mereka
kurang dari 2 % populasi manusia, meski jumlah mereka yang sangat
sedikit itu, namun mereka bisa merubah dunia dengan tangan mereka.
Kalau anda mengira genius merupakan bawaan yang memiliki IQ jauh di
atas rata-rata, anda salah . mereka hanya berhasil menggunakan kemampuan
otaknya lebih dari orang-orang biasa. Sebenarnya semua orang pun bisa
mengembangkan kemampuan berpikir seperti otak mereka, hanya dibutuhkan
KEMAUAN dan KERJA KERAS. Bill Gates, si pemilik perusahaan Microsoft
yang juga merupakan 1 di antara para genius mengatakan bahwa 99% yang
menciptakan kegeniusan adalah KERJA KERAS. Genius di sini bukanlah
seseorang yang memiliki IQ jauh di atas rata-rata, tetapi genius di sini
adalah Expert atau para ahli di bidangnya, Bagi mereka para genius,
hanya ada 3 kunci untuk kegeniusan mereka, kita pun bisa menjadi bagian
dari mereka, dengan kunci KEMAUAN dan KERJA KERAS.
Rahasia 1
Si genius bisa mencari cara sendiri untuk menguasai hal-hal yang belum
di kuasainya. Para genius menciptakan metode belajar sendiri yang paling
cocok dengan diri mereka. Jika tidak menguasai suatu subjek, mereka
akan cari tahu cara paling efisien untuk mempelajarinya. Mereka terus
mencoba (mereka tidak pernah berhenti mencoba jika belum berhasil)
sampai mereka bisa menguasai yang ingin dikuasainya. Kalau gagal dengan
satu metode, mereka akan mencoba metode lainnya.
Rahasia 2
Para genius memiliki motivasi yang “sangat, sangat, sangat besar!” untuk
menguasai apa yang menjadi minatnya. Kadangkala mereka rela
mengorbankan berbagai hal demi minatnya itu. Inilah kisah Bill Gates si
orang terkaya di muka bumi: “Bill Gates orang yang cerdas. Itu sudah
pasti. Jika tidak cerdas, dia tidak akan bisa masuk Universitas Harvard,
yang merupakan universitas terbaik di dunia. Tapi dia keluar.
Alasannya: “Aku ingin berbuat lebih.” Rupanya, dia tidak ingin hanya
menjadi cerdas. Dia ingin menjadi seorang genius. Dia sadar, terus
kuliah akan mengurangi waktunya dalam mendalami software computer yang
sangat diminatinya. Dalam pengakuannya, dia pernah tidak tidur selama
berhari-hari ketika menyelesaikan software pertamanya.
Rahasia 3
Mereka yang genius memiliki visi masa depan yang jelas, konkret dan
terukur. Apabila ditanya apa yang diinginkannya di masa depan, mereka
akan menjawab tuntas hingga ke detailnya. “10 tahun dari sekarang, saya
akan menjadi seorang pengusaha mebel kayu jati yang produknya merambah
seluruh Eropa. Karyawannya lebih dari 500 orang. Omsetnya lebih dari 50
miliar.” Itulah visi seorang pengusaha besar.
Jadi, apa yang anda pikirkan?
Anda bisa menjadi genius di bidang apapun yang anda minati, jika anda
berpikir dan memiliki karakter seorang genius. Dan, tiga itulah
rahasianya. Hanya tiga cara sederhana menjadi genius. Jika 3 rahasia
itu sudah anda pegang dan anda jadikan sebagai rahasia anda juga.
Hal-Hal Yang Bisa Membantumu Mencapai “Inner Genius” Mu Setelah Anda
tahu berbagai hal tentang genius dan tahu cara membangkitkannya, kini
saatnya untuk tahu hal-hal apa saja yang bisa membantumu untuk
membangkitkan “si genius” dalam dirimu.
1. Tidurlah cukup
Tidur setelah belajar justru meningkatkan
kemampuan otak mengingat. Saat terlelap tidur, otak kita justru bekerja
keras memilah-milah informasi penting untuk kita, sehingga kemampuan
memori kita menguat. Namun itu hanya berlaku bagi tidur yang lebih dari 6
jam. Itu kenapa sistem belajar SKS (sistem kebut semalam) tidak
direkomendasikan karena justru hanya melemahkan kemampuan berpikir dan
kemampuan memori kita. So, langsunglah tidur sekurang-kurangnya 6 jam
usai belajar di malam hari. Dengan begitu, belajarmu akan memberikan
hasil lebih maksimal. Untuk menjadi expert, begadang merupakan
pantangan.
2. Latihan fisik
Banyak-banyaklah melakukan aktivitas fisik: jalan-jalan, berolahraga
permainan, senam, atau apapun. Melakukan banyak aktivitas fisik terbukti
meningkatkan kemampuan berpikir otak.
3. Makan cukup
Kurang makan akan membuatmu tidak memiliki energi untuk berpikir cerdas,
tapi terlampau banyak makan juga akan membuat otakmu menjadi kurang
cerdas. Makan secukupnya dan selektif. Hindari terlalu banyak
makan-makanan dari lemak hewani. Banyak-banyaklah makan sejenis lemak
yang bernama omega 3, yang terkandung dalam ikan, kacang-kacangan, atau
biji-bijian. Banyak-banyaklah juga makan buah dan sayuran. Para expert
selalu tidak pernah berkekurangan atau berlebihan dalam soal makan.
4. Musik
Mendengarkan musik disinyalir bisa meningkatkan kemampuan otak dalam
berpikir, namun tidak secara langsung. Diketahui mendengarkan musik bisa
membuat tubuh merasa rileks, perasaan negatif berkurang, dan menurunkan
rasa takut. Nah, hal-hal itu otomatis membuat kita bisa lebih fokus
dalam berpikir. Namun diketahui tidak semua orang berhasil dengan
bantuan musik. Sebagian orang justru tidak bisa berpikir sambil
mendengarkan musik
5. Jangan lupa bermain
Belajar terus menerus secara intensif tanpa istirahat dan tanpa jeda
bukanlah perilaku yang bijak. Bermain itu menyenangkan. Selain bisa
menghilangkan stress, bermain juga membuat kemampuan otak kita berpikir
menjadi lebih cemerlang. Jadi, sempatkan bermain. Seorang
Albert Einstein dan Bill Gates saja selalu mencadangkan waktu setiap
hari untuk bermain. Sebaliknya, jangan pula hanya bermain-main melulu.
Hanya bermain tidak akan menjadikan Anda seorang expert.
6. Meditasi
Meditasi rutin sangat membantu kerja otak. Cara yang paling sederhana
adalah latihan nafas sederhan. Pertama, buat posisi tubuh dalam keadaan
senyaman mungkin. Lalu tarik nafas lewat lubang hidung dan hirup
dalam-dalam, lalu lepaskan perlahan-lahan dari lubang mulut. Lakukan itu
berulang-ulang, sampai badan terasa segar. Ingin bantuan cara sederhana
berelaksasi?
7. Percaya kalau Anda bisa
Meskipun berusaha sangat keras tapi anda gagal juga. Lantas Anda
berkesimpulan kalau anda memang tidak cukup mampu. Walaupun anda
berpikir demikian, para ahli psikologi menyatakan sebaliknya. Kegagalan
semacam itu seringkali bukan karena kurangnya kemampuan, tetapi karena
kepercayaan terhadap diri sendiri yang kurang. Kebanyakan dari kita
sudah terjebak dalam stereotip bahwa hanya orang-orang tertentu saja
yang bisa berhasil. Alhasil, otak kita pun bereaksi menyesuaikan diri
dengan kepercayaan itu. Jadinya, kita pun tidak mencapai performa
terbaik kita karena pada dasarnya kita memang tidak terlalu percaya akan
berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar