Kamis, 19 November 2009

makalah pengantar bisnis

AWAL BERDIRINYA STARBUCKS CORPORATION
Starbucks merupakan nama dari sebuah kedai kopi yang bertaraf internasonal. Pertama kali didirikan di Seattle, Washington oleh 3 orang yaitu Jerry Baldwin, Zev siegel, dan Gordon Bowker pada tahun 1971. Pada awalnya starbucks hanya menjual biji kopi dan peralatan yang berhubungan dengan pembuatan kopi namun pada tahun 1982, seorang pebisnis bernama Howard Schultz bergabung dalam perusahaan Starbucks dan menyarankan agar starbucks tidak hanya menjual biji kopi dan peralatannya saja tapi juga menyajikan minuman kopi tersebut. Ide tersebut ditolak pemilik asli Starbucks dikarenakan anggapan bahwa kopi merupakan minuman rumahan sehingga akhirnya Howard Schultz membuat sendiri kedai kopi bernama Ir Giornale.
Pada tahun 1987 pendiri asli dari starbucks memutuskan untuk menjual Starbucks ke Il Giornale milik Howard Schultz, kemudian Howard Schultz mengganti nama Ir Giornale menjadi Starbucks dan membuka cabang di tempat lain.
Starbucks Corporation sekarang memiliki jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 negara. Starbucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan biji kopi..


1. Logo yang pertama adalah cukilan kayu norwegia abad 16 mengenai siren dan dikembangkan menjadi logo pertama dipakai tahun 1971 – 1987, dengan lingkaran coklat yang bertuliskan produk awalnya Kopi, Teh dan Bumbu. Maksud logonya adalh produk yang menggoda dan memancing orang datang.
2. Logo kedua yang merupakan produk lain dari pemilik Starbucks hanya bertahan satu tahun 1986 – 1987, berlambangkan kepala mercury (kurir dewa-dewa) yang menyimbolkan kecepatan dalam melayani pelanggan.
3. Akhirnya Logo pertama dan kedua digabung, karena perusahaan starbucks dan il giornarle, menghasilkan logo pertama digabung lingkaran hijau kedua, menggambarkan perpaduan dua budaya perusahaan dalam satu wadah dipake dari tahun 1987 -1992
4. 1992 – Sekarang, Logo yang sekarang dipakai hanyalah penyempurnaan dan penyesuaian gambar supaya lebih simpel dan enak dilihat

SEJARAH PERKEMBANGAN STARBUCKS CORPORATION
Pada 1983, Howard Schultz yang baru setahun bergabung dengan Starbucks, melakukan lawatan bisnis ke Milan, Italia. Dia kesengsem dengan gaya warung-warung kopi di sana, yang menyediakan kehangatan tempat ngobrol, selain berjualan kopi dan espresso yang telah kondang.
Kembali ke Seattle, Schultz mengusulkan Starbucks menirunya. Dalam benaknya, warga Amerika Serikat (AS) pasti menyukai warung-warung kopi seperti itu. Tapi, trio guru bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegel, dan penulis Gordon Bowker, yang mendirikan Starbucks pada 1971, tak setuju. Alasannya, ide memasukkan bisnis minuman akan menjauhkan perusahaan itu dari fokus utamanya: berdagang biji kopi olahan kualitas tinggi dan peralatan pengolah kopi. Lagi pula, menurut mereka, orang minum kopi ya di rumah.
Schultz, yang begitu yakin dengan idenya, akhirnya keluar dari Starbucks dan mendirikan jaringan warung kopi Il Giornalle pada 1985. Rupanya, pada 1987, trio Baldwin-Siegel-Bowker menyerah dan menjual Starbucks. Dengan bantuan beberapa investor lokal Schultz mendapatkan perusahaan itu. Selanjutnya, Schultz mengubah nama warung-warung kopinya menjadi Starbucks.
Singkat cerita, sampai akhir Maret 2008, Starbucks punya lebih 16.226 outlet di seluruh dunia. Jumlah pegawainya 172.000, dengan total aset US$5,343 miliar dan pendapatan bersih US$72,64 juta (2007). Malah, Starbucks kini punya beberapa anak perusahaan: Tazo Tea Company, Seattle’s Best Coffee, Torrefazione Italia, Hear Music dan Ethos Water.
Schultz, yang lahir pada 19 Juli 1953, dibesarkan di permukiman miskin Brooklyn, New York. Beasiswa rugby di Northern Michigan University menjadi semacam tiketnya untuk keluar dari impitan kemiskinan. Lulus kuliah, dia melakukan berbagai pekerjaan hingga menjadi manajer operasi Hammarplast (produsen alat mengolah kopi dari Swedia) untuk AS. Pekerjaan itu membawanya berkunjung pada 1981 ke toko kopi terkenal di Seattle, Starbucks, salah satu pembeli setia produk yang dijualnya. Schultz terkesan dengan aroma kopi olahan di toko itu yang aduhai. Akan tetapi, yang lebih memikatnya adalah totalitas orang-orangnya dalam memilih dan mengolah kopi. “Saya pergi dari tempat itu seraya berkata, ‘Tuhan, betapa hebatnya perusahaan itu, betapa hebatnya kota itu. Saya ingin sekali menjadi bagian darinya’,” kata Schultz mengenang.
Setahun kemudian, impian Schultz terwujud. Bos Starbucks menerimanya dan mengangkatnya sebagai direktur pemasaran dan operasi. Itulah titik balik perjalanan Schultz, dengan misi “menyuguhkan secangkir kopi hebat” kepada dunia. Namun, lekat menempel di bawah tujuan itu adalah, seperti dikemukakannya sendiri, “prinsip membangun sebuah perusahaan dengan jiwa.” Prinsip itu begitu dalam menancap di sanubari Schultz karena getirnya hidup sang ayah. Ayahnya bekerja mati-matian dengan gaji rendah dan sampai akhir hayatnya tetap menderita. “Dia direndahkan dan tidak dihormati. Dia tidak punya asuransi kesehatan dan dia tak mendapat kompensasi ketika terluka saat bekerja,” katanya. Itu sebabnya Schultz menerapkan kebijakan yang tak lazim dalam dunia ritel. Seluruh pegawai, organik ataupun tidak, yang bekerja paling sedikit 20 jam dalam sepekan berhak mendapat tanggungan kesehatan komprehensif, termasuk untuk pasangan dari pegawai yang tak terikat pernikahan sekalipun. Pegawai mendapat opsi kepemilikan saham, termasuk pegawai paruh waktu.
Selain itu, Starbucks juga menjaga komitmen tinggi pada tanggung jawab sosial korporat (corporate social responsibility/CSR). Menurut Orin Smith, pengganti Schultz sebagai CEO pada 2000, CSR menjadi bagian tak terpisahkan dari Starbucks, yang menjadi langganan daftar Fortune’s 100 Best Company. “Tanpa itu, perusahaan kami tak mungkin beroperasi,” kata Smith.
Starbucks sangat memedulikan pemangku kepentingan (stakeholders), mulai mitra (pegawai), petani kopi sampai ke pelestarian lingkungan. Dan, kepentingan pemegang saham tetap terpenuhi dengan laju pertumbuhan tinggi. Kepada petani yang meningkatkan standar kualitas, kepedulian lingkungan, sosial dan ekonomi, Starbucks menghadiahinya status “pemasok pilihan” dan membayar harga tertinggi.
Pada 2004, Starbucks membayar rata-rata US$1,20 per pon kopi hijau (belum dipanggang), 74% lebih tinggi dari harga pasar. Dampaknya, petani Kolombia lebih suka menanam kopi daripada koka -bahan kokain yang merusak masyarakat. Starbucks mendorong pertanian berkelanjutan dan keanekaragaman hayati dengan mendukung kopi yang ditanam di bawah naungan hutan (shade-grown). Cara ini bisa menyelamatkan hutan tropis yang mungkin dipakai untuk produksi kopi.
Pada 2002, Starbucks membeli 20 kali lebih banyak kopi jenis ini dari 1999. Pada 2003 jumlahnya naik menjadi 1,8 juta pon dan pada 2004 sebanyak 2,1 juta pon. Untuk upayanya ini, Starbucks dan mitranya, Conservation International, meraih World Summit Business Award for Stustainable Development Partnership.

PRODUK YANG DIHASILKAN OLEH STARBBUCKS CORPORATION
Meskipun Starbucks memposisikan dirinya sebagai kedai kopi, mereka juga menyediakan teh serta makanan-makanan yang cocok untuk dimakan sembari minum kopi, hal tersebut membuat Starbucks sangat digemari oleh konsumennya. Di negara asalnya Starbucks sangat digemari karena mayoritas masyarakat di Amerika meminum kopi di pagi hari ataupun di siang hari saat waktu istirahat kantor.

BAB 3

PRODUK STARBUCKS CORPORATION DIMATA MASYARAKAT
Menurut beberapa orang yang sempat kami tanyakan seputar produk dari STARBUCKS Corporation menyatakan bahwa, produk dari STARBUCKS Corporation adalah produk kopi terbaik, dengan keasliannya, dari keharuman kopi yang tercium keasliannya serta masyarakat sangat menyukai dekorasi dari kedai-kedai STARBUCKS yang merupakan tempat yang nyaman, modern, serta tempat yang bagus untuk melakukan meeting dengan klien-klien karena tempatnya yang tenang serta pelayanan yang sangat baik dan memuaskan yang diberikan oleh STARBUCKS Corporation.

PENGHARGAAN YANG PERNAH DIPEROLEH STARBUCKS CORPORATION
1. “Humanitarian Award” - Coffe Quality Institute (May 2002)
2. “Excellence in Alliances” – Association of Strategic AllianceProfesionals (2002)
3. “Restaurant Operator of the Year” – Hospitality Technology Edge (2002)
4. “The 100 Best Companies & Work For” – Fortune (1998, 1999, 2000, 2002)
5. “Most Admired Company” Food Service Category – Fortune (2001, 2002)
6. “World Summit Business Award“ - Stustainable Development Partnership (2002)

PENDAPATAN YANG DIRAIH OLEH STARBUCKS CORPORATION
Jenis Minuman Prosentase
Hot 15 %
Cold with Ice 25%
Frappucino 60%
Sumber : Wawancara dengan Assisten Manager, Andri




EKSISTENSI PRODUK DARI STARBUCKS CORPORATION DI PASARAN
Tingkat Usia Prosentase
0 – 20 tahun 10%
21 – 40 tahun 60%
41 - … tahun 30%
Sumber : Wawancara dengan Assisten Manager, Andri




















BAB 4
PENUTUP

ANALISA
Sampai akhir Maret 2008, Starbucks punya lebih 16.226 outlet di seluruh dunia. Jumlah pegawainya 172.000, dengan total aset US$5,343 miliar dan pendapatan bersih US$72,64 juta (2007). Malah, Starbucks kini punya beberapa anak perusahaan: Tazo Tea Company, Seattle’s Best Coffee, Torrefazione Italia, Hear Music dan Ethos Water.

KESIMPULAN
Pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman Starbucks adalah bahwa dasar moral yang tinggi sesungguhnya sangat menguntungkan. Sebaliknya, booming era 1990-an, rontoknya pasar modal, resesi, dan skandal korporat besar seperti Enron dan World.com, telah menyadarkan banyak orang betapa runyamnya hasil doktrin bisnis kapitalis yang semata-mata bertujuan mencapai keuntungan finansial.
Pada akhirnya, pengalaman ini menunjukkan keniscayaan suatu manajemen bisnis yang menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan isi dan suara hati manusia. Dengan begitu, hasil yang akan muncul adalah pola keteraturan dan manajemen yang berkelanjutan.

Ingat, manajemen bukanlah bekerja atas dasar tekanan atau hasil saja, tapi harus bekerja secara alami sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Manajemen yang meniru Allah dalam menata manusia dan alam semesta, dalam rangka menciptakan kemakmuran Bumi sebagai visinya.

Selasa, 17 November 2009

tugas

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikan serta melakukan upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

Jenis-jenis letak perusahaan ada 4,yaitu:
 Terikat pada alam
 Terikat sejarah
 Ditetapkan oleh pemerintah
 Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi

Sifat sistem perusahaan, yaitu:
 Kompleks
 Sebagai suatu kesatuan/unit
 Sifatnya beragam
 Saling tergantung
 Dinamis

Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi:
1. Lingkungan Eksternal yaitu faktor-faktor diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan Eksternal dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Lingkungan Eksternal Makro yaitu lingkungan yang tidak berpengaruh langsung terhadap kegiatan usahanya, contohnya:
• Keadaan alam
• Politik dan hankam
• Hukum
• Perekonomian
• Pendidikan dan kebudayaan
• Sosial dan budaya
• Kependudukan
• Hubungan internasional

b. Lingkungan Eksternal Makro yaitu lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Contohya :
• Pemasok/supplier
• Perantara misalnya distributor
• Teknologi
• Pasar

2. Lingkungan Internal yaitu faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi, contohnya:
• Tenaga kerja
• Peralatan dan mesin
• Permodalan (pemilik,investor,pengelola dana)
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
• Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan